Bagaimana hati kita semakin dekat dengan Allah SWT ????
hati adalah sesuatu pusat dimana kita,ada kalanya bahagia,sedih,jengkel,bahkan hati kita jahat sekalipun,,dalam hal ibadah kita menjadai malas,apalagi shalat sangat berat melakukankannya...ini berbahaya,jika maut,tiba,maka tidak ada lagi jalan untuk tobat,,,azab jatuhnya tentunya neraka tempat kita,,,ada beberapa tips semoga ibadah kita semakin dekat dengan Allah SWT dan mengikuti petunjuk Rasulullah SAW MUNGKIN INI SANGAT BERMANFAAT WALAUPUN SINGKAT
1.JANGAN MELAKUKAN KESYIRIKAN
percaya kepada sesuatu yang bisa menjadi kekuatan,selain dari pada ALLAH SWT,Misalnya ke dukun,para normal,ini adalah dosa yang sangat besar.
2,jangan GHIBAH
Menceritakan aib saudara atw kejelekan seseorang....ini sangat berpengaruh kepada hati kita,sehingga membuat malas beribadah,,kalaupun beribadah,tidak khusyuk dan hati kotor
3.jangan memakan makanan atw memakai suatu benda yang HARAM
Memakan sesuatu yang haram,salah satu penyebab doa yang tidak dikabulkan,mislnya menyogok,suap.maling dll
4.SHALAT LIMA WAKTU WAJIB TIDAK BOLEH DITINGGALKAN DANSenantiasa SHALAT BERJAMAAH dimesjid
ini adalah suatu perbuatan yang mulia.dan dicintai oleh ALLAH SWT,,,Karena mengadung keutamaan dan menghapus dosa-dosa
5.shalat TEPAT WAKTU
6.RAJIN BERSEDEKAH.INFAQ DLL.rutin walaupun sedikit,kesanak saudara yang tidak mampu,fakir miskin,yatim piatu,mesjid dan sebagainya.
7.MENGAJAK KEBAIKAN,mengajak keluarga kita shalat dan tentang kebaikan,
8 SHALAT MALAM/TAHAJUD..
9.DZIKIR Mengingat Allah Dimanapun berada ketika Shalat dan dimanapun
10.berprasangka baik Kepada ALLAH SWT dan sesama manusia
11.menghadiri majelis ilmu
misalnya pengajian dimesjid,salah satu membuat kita menjadi hati kita dekat sma Allah SWT dan didoakan para malaikat
12.membaca Alquran rutin,setiap bagda shalat mislanya sehari 20 ayat dari alfatiha hingga akhir 114 surat,dengan rutin
13.hindari tempat yang bisa mengkeraskan hati,misalnya tempat,maksiat,pub.discotik,tempat yang bisa mendatangkan maksiat
14.menjaga pandangan,yang menjurus ke nafsu,dan menjurus kepada maksiat
Kamis, 20 Maret 2014
Kodok Makan Ikan sama Ular.... Kagak Salah tuh
Kodok Makan Ikan sama Ular.... Kagak Salah tuh
Gambar katak yang sedang mengunyah seekor ular ini diambil oleh seorang turis di taman Gunung Qingcheng, di Sichuan, China Tengah. Ran Longzhong, dari Chongqing, mengaku masih bingung dengan pemandangan yang dilihatnya,
dan merasa beruntung bahwa dia membawa kamera.
"Waktu itu aku lagi jalan-jalan di pegunungan, entah kenapa, tiba-tiba katak yang lagi makan ular ini menarik banget, apalagi waktu itu si ular masih terlihat masih bergerak," katanya. "Sekitar lima menit kemudian, ular tadi sudah masuk ke dalam perut si katak. Sampai sekarang susah dipercaya, seekor pemangsa akhirnya berpindah ke perut mangsanya."nah yang ini pas dia makan IKAN gan !!!
![http://4.bp.blogspot.com/_oQGx3yTv_Ss/TH5AqHffJhI/AAAAAAAAD34/RbQ65jrN0VI/s1600/daily_picdump_479_640_04.jpg](http://4.bp.blogspot.com/_oQGx3yTv_Ss/TH5AqHffJhI/AAAAAAAAD34/RbQ65jrN0VI/s1600/daily_picdump_479_640_04.jpg)
yang sekecil ini aja makan nya kaya gini gan ...
apalagi SEGEDE ini ???
ngga kebayang MANUSIA BAKAL kena SANTAP kaya nya heuheuee............
![https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioNV0UPo3rNLqnzYXarJ3FXtez1ZGJKz9KMZoSI-gVegPMmkwuh3xCb7CNKsBJ-lwvXtPm8GwcTqCyjk6LsspxyVaZwNmwRpqgQnYVvwGOC5O4WYmaPBgG5SE1DKe76pnYTb4n_yt_q04U/s1600/huge_frogs_03.jpg](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioNV0UPo3rNLqnzYXarJ3FXtez1ZGJKz9KMZoSI-gVegPMmkwuh3xCb7CNKsBJ-lwvXtPm8GwcTqCyjk6LsspxyVaZwNmwRpqgQnYVvwGOC5O4WYmaPBgG5SE1DKe76pnYTb4n_yt_q04U/s1600/huge_frogs_03.jpg)
Sejarah Berdirinya Kabupaten Lebong
Sejarah Berdirinya Kabupaten Lebong
Kabupaten Lebong
secara historis memiliki sejarah yang cukup panjang dalam catatan
sejarah di Indonesia, catatan sejarah tersebut merupakan saksi bahwa
Kabupaten Lebong memiliki nilai historis yang cukup tinggi, Suku
Rejang merupakan satu komunitas masyarakat di Kabupaten Lebong yang
memiliki tata cara dan adat istiadat yang dipegang teguh sampai
sekarang
Selain memegang teguh adapt, budaya Suku
Rejang ini memiliki satu budaya yang unik dari kebiasaan dan tata cara
hidup mereka sehari-hari, dari beberapa catatan sejarah yang
membuktikan keunikan Suku Rejang adalah sebagai berikut :
John Marsden, Residen Inggris di Lais (1775-1779), memberikan ketera-
ngan tentang adanya empat Petulai Rejang, yaitu Joorcalang (Jurukalang), Beremanni (Bermani), Selopo (selupu) dan Toobye (Tubay).
J.L.M Swaab, Kontrolir Belanda di Lais (1910-1915) mengatakan bahwa
jika Lebong di angap sebagai tempat asal usul bangsa Rejang, maka Merigi harus berasal dari Lebong. Karena orang-orang merigi memang berasal dari wilayah Lebong, karena orang-orang Merigi di wilayah Rejang (Marga Merigi
di Rejang) sebagai penghuni berasal dari Lebong, juga adanya larangan men-
ari antara Bujang dan Gadis di waktu Kejai karena mereka berasal dari satu keturunan yaitu Petulai Tubei.
ngan tentang adanya empat Petulai Rejang, yaitu Joorcalang (Jurukalang), Beremanni (Bermani), Selopo (selupu) dan Toobye (Tubay).
J.L.M Swaab, Kontrolir Belanda di Lais (1910-1915) mengatakan bahwa
jika Lebong di angap sebagai tempat asal usul bangsa Rejang, maka Merigi harus berasal dari Lebong. Karena orang-orang merigi memang berasal dari wilayah Lebong, karena orang-orang Merigi di wilayah Rejang (Marga Merigi
di Rejang) sebagai penghuni berasal dari Lebong, juga adanya larangan men-
ari antara Bujang dan Gadis di waktu Kejai karena mereka berasal dari satu keturunan yaitu Petulai Tubei.
Dr. J.W Van Royen dalam laporannya
mengenai “Adat-Federatie in de Residentie’s Bengkoelen en Palembang”
pada pasal bengsa Rejang mengatakan bahwa sebagai kesatuan Rejang yang
paling murni, dimana marga-marga dapat dikatakan didiami hanya oleh
orang-orang dari satu Bang dan harus diakui yaitu Rejang Lebong.
Pada mulanya suku bangsa Rejang dalam
kelompok-kelompok kecil hidup mengembara di daerah Lebong yang luas,
mereka hidup dari hasil-hasil Hutan dan sungai, pada masa ini suku
bangsa Rejang hidup Nomaden (berpindah-pindah) dalam tatanan sejarah
juga pada masa ini disebut dengan Meduro Kelam (Jahiliyah), dimana
masyarakatnya sangat mengantungkan hidupnya dengan sumber daya alam dan
lingkungan yang tersedia.
Barulah pada zaman Ajai mereka mulai hidup menetap terutama di Lembah-lembah di sepanjang sungai Ketahun, pada zaman ini suku bangsa Rejang sudah mengenai budi daya pertanian sederhadan serta pranata sosial dalam mengatur proses ruang pemerintahan adat bagi warga komunitasnya. Menurut riwayat yang tidak tertulis suku bangsa Rejang bersal dari Empat Petulai dan tiap-tiap Petulai di Pimpin oleh seorang Ajai. Ajai ini berasal dari Kata Majai yang mempunyai arti pemimpin suatu kumpulan masyarakat.
Dalam zaman Ajai ini daerah Lebong yang sekarang masih bernama Renah Sekalawi atau Pinang Belapis atau sering juga di sebut sebagai Kutai Belek Tebo. Pada masa Ajai masyarakat yang bekumpul sudah mulai menetap dan merupakan suatu masyarakat yang komunal didalam sisi sosial dan kehidupannya sistem Pemerinatahan komunial ini di sebut dengan Kutai. Keadaan ini ditunjukkan dengan adanya kesepakatan antara masyarakat tersebut terhadap hak kepemilikan secara komunal. Semua ketentuan dan praktek terhadap hak dan kepemilikan segala sesuatu
Barulah pada zaman Ajai mereka mulai hidup menetap terutama di Lembah-lembah di sepanjang sungai Ketahun, pada zaman ini suku bangsa Rejang sudah mengenai budi daya pertanian sederhadan serta pranata sosial dalam mengatur proses ruang pemerintahan adat bagi warga komunitasnya. Menurut riwayat yang tidak tertulis suku bangsa Rejang bersal dari Empat Petulai dan tiap-tiap Petulai di Pimpin oleh seorang Ajai. Ajai ini berasal dari Kata Majai yang mempunyai arti pemimpin suatu kumpulan masyarakat.
Dalam zaman Ajai ini daerah Lebong yang sekarang masih bernama Renah Sekalawi atau Pinang Belapis atau sering juga di sebut sebagai Kutai Belek Tebo. Pada masa Ajai masyarakat yang bekumpul sudah mulai menetap dan merupakan suatu masyarakat yang komunal didalam sisi sosial dan kehidupannya sistem Pemerinatahan komunial ini di sebut dengan Kutai. Keadaan ini ditunjukkan dengan adanya kesepakatan antara masyarakat tersebut terhadap hak kepemilikan secara komunal. Semua ketentuan dan praktek terhadap hak dan kepemilikan segala sesuatu
Dari referensi yang berhasil dihimpun
maka ajai merupakan kelompok masyarakat yang terdiri bari beberapa
kategori ajai, kategori ajai tersebut merupakan satu komunitas yang
hidup di beberapa lokasi atau tempat sebagai berikut :
- Ajai Bintang memimpin sekumpulan manusia yang menetap di Pelabai suatu tempat yang berada di Marga Suku IX Lebong
- Ajai Begelan Mato memimpin sekumpulan manusia yang menetap di Kutai Belek Tebo suatu tempat yang berada di Marga Suku VIII, Lebong
- Ajai Siang memimpin sekumpulan manusai yang menetap di Siang Lekat suatu tempat yang berada di Jurukalang yang sekarang.
- Ajai Malang memimpin sekumpulan manusia yang menetap di Bandar Agung/Atas Tebing yang termasuk kedalam wilayah Marga Suku IX sekarang.
Pada masa pimpinan Ajai inilah datang ke
Renah Sekalawi empat orang Biku/Biksu masyarakat adat Rejang
menyebutnya Bikau yaitu Bikau Sepanjang Jiwo, Bikau Bembo, Bikau
Pejenggo dan Bikau Bermano. Dari beberapa pendapat
menyatakan bahwa para Bikau ini berasal
dari Kerajaan Majapahit namun beberapa tokoh yang ada di Lebong
berpendapat tidak semua Bikau ini bersal dari Majapahit.
Dari perjalan proses Bikau ini merupakan
utusan dari golongan paderi Budha untuk mengembangkan pengaruh
kebesaran Kerajaan Majapahit, dengan cara yang lebih elegan dan dengan
jalan yang lebih arif serta mementingkan kepedulian sosial dan
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya lokal
Kota Tua Kapaten Lebong
Sebutan kabupaten Lebong sebagai kota
tua merupakan satu catatan sejarah berdirinya kota Lebong, dilihat dari
struktur dan kondisi kota yang ada di Kabupaten Lebong saat ini
terlihat jelas bahwa kabupaten Lebong merupakan kota tua, seperti
adanya peninggalan penambangan emas dari zaman penjajahan Belanda, dan
dari bentuk arsitektural bangunan di Kabupaten Lebong, selain itu pola
tata ruang kota Lebong menunjukan kota tersebut hasil karya
peninggalan konsep tata ruang bangsa Belanda.
Sejarang mengapa kabupaten Lebong
merupakan kota tua, karena di Kabupaten Lebong ini terdapat sumber daya
alam berupa tambang emas, dan tambang emas tersebut menjadikan
ketertarikan pemerintah Hindia Belanda untuk mendirikan kota di Lebong
tepatnya di daerah Muaraaman.
Beberapa peninggalan tambang emas tua di
Kabupaten Lebong sampai saat ini masih difungsikan dan di ekplorasi
baik secara semi modern atau secara tradisional, namun sayang
bangunan-bangunan sejarah seperti di desa Tambang Sawah tinggal puing
saja yang merupakan saksi bisu bahwa Lebong merupakan kota tua.
Kejayaan Kabupaten Lebong sebagai daerah
yang memiliki potensi alam dan sumber daya mineral sudah dikenal sejak
jaman dahulu, semenjak kolonial Belanda ada di Indonesia, bukti-bukti
kejayaan tersebut sampai sekarang masih terlihat dari sisa -
sisa peninggalan tambang emas tua di Kabupaten Lebong. Beberapa
sisa-sisa peninggalan tambang emas tersebut sampai sekarang masih di
manfaatkan oleh masyarakat, dan diexplorasi oleh pihak swasta dengan
izin dari Pemerintah Kabupaten Lebong, seperti yang terdapat di
tambang emas Lubang Kacamata
Pada masa revolusi, wilayah ini telah
berkontribusi dalam pembangunan Monumen Nasional, atau yang dikenal
dengan nama MONAS di DKI Jakarta, pada puncaknya terdapat emas, dan
menurut sejarah sebagian emas tersebut dari Lebong. Untuk mengenang hal
ini di Lebong terdapat monumen replika MONAS untuk mengingatkan bahwa
emas MONAS yang ada di Jakarta berasal dari Kabupaten Lebong, bukti
tersebut berupa monumen jalan menuju Tambang Emas Lobang Kacamata,
Muaraaman. Tambang Emas tersebut masih diexplorasi sampai sekarang.
Kiranya Kabupaten Lebong sebagai kota
tua yang memiliki aset budaya dan kekayaan alam yang cukup melimpah
baik kekayaan hayati, mineral dan budaya wajib dijaga kelestarian.
Sumber : http://lebongconservation.wordpress.com/lebong-herritage/
Novel : Siti Nurbaya karya Marah Rusli
Novel : Siti Nurbaya karya Marah Rusli
96 Votes
Karya Marah Rusli
Roman Angkatan Balai Pustaka
Penerima hadiah tahunan pemerintahan RI tahun 1969
Siti Nurbaya adalah anak Baginda Sulaiman ,seorang saudagar
kaya,sedangkan Samsul Bahri anak Penghulu Sutan Mahmud. Mereka sudah
akrab sejak kecil karena sama-sama orang Padang yang tinggal beretangga.
Setelah dewasa ,mereka saling jatuh cinta sehingga sama-sama sepi dan
rndu ketika harus berpisah karena Samsul Bahri melanjutkan sekolah ke
Jakarta.
Melihat keberhasilan Baginda Sulaiman,Datuk Maringgih merasa iri lalu menyuruh anak buahnya untuk menghancurkan harta kekayaan Baginda Sulaiman. Baginda Sulaiman jatuh miskin sehingga tak mampu membayar hutangnya kepada datuk Maringgih.
Datuk Maringgih mengancam akan memenjarakan baginda sulaiman kalau tak membayar hutang. Atau sebagai gantinyaharus menyerahkan siti Nurbaya untuk diperistri. Demi keselamatan orang tuanya,Siti Nurbaya mau menjadi istri Datuk Maringgih. Hal ini diberitahukan kepada samsul Bahri sehingga ia pun sangat marah kepada Datuk Maringgih.
Pada suatu liburan ,Samsul Bahri pulang dan menemui Siti Nurbaya. Pertemuan ini diketahui oleh Datuk Maringgih sehingga menimbulkan keributan yang menyebabkan Baginda Sulaiman yang sedang sakit,jatuh dan meninggal. Siti Nurbaya diusir lalu tinggal di rumah bibinya. Samsul bahri juga diusir oleh ayahnya karena dianggap tidak senonoh. Samsul Bahri lari ke Jakarta.
Siti nurbaya henak menyusul kekasihnya dengan naik kapal. Hal ini diketahui oleh Datuk Maringgih,maka ia pun menyuruh anak buahnya untuk membunuh Siyi Nurbaya. Usaha ini gagal. Datuk Maringgih mengirim fitnah ke pelabuhan mengatakan bahwa siti Nurbaya mencuri,sehingga Siti Nurbaya ditangkap dan dipulangkan untuk diadili. Siti Nurbaya dinyatakan tidak bersalah,ia bebas. Datuk Maringgih tidak puas. Ia menyuruh seseorang untuk menjual lemang beracun kepada Siti Nurbaya. Siti Nurbaya meninggal karena lemang beracun itu. Bibinya sangat sedih dan meninggal.
Di Jakarta Samsul Bahri frustasi dan mencoba bunuh diri namun tak berhasil. Sepuluh tahun kemudian ia masuk tentara Belanda untuk mencari kematian dan namanya ia ganti mejadi Letnan Mas.
Letnan Mas dikirim ke Padang untuk menumpas pemberontakan anti pajak yang dipimpin Datuk Maringgih. Letnan Mas berhasil membunuh Datuk Maringgih,namun Datuk Maringgih sempat menebas pedangnya ke kepala Letnan Mas. Letnan Mas dirawat di rumah sakit. Sebelum meninggal,kepada Sutan Mahmud ia sempat minta maaf dan minta dikuburkan di samping Siti Nurbaya. Atas kematian Letnan Mas,yang tidak lain adalah anaknya,Samsul Bahri,Sutan Mahmud sangat menderita sampai akhirnya meninggal. Kono di Bukit Padang terdapat kuburan mereka berderet,Baginda Sulaiman,Siti Nurbaya,Samsul Bahri,Sutan Mahmud.
Melihat keberhasilan Baginda Sulaiman,Datuk Maringgih merasa iri lalu menyuruh anak buahnya untuk menghancurkan harta kekayaan Baginda Sulaiman. Baginda Sulaiman jatuh miskin sehingga tak mampu membayar hutangnya kepada datuk Maringgih.
Datuk Maringgih mengancam akan memenjarakan baginda sulaiman kalau tak membayar hutang. Atau sebagai gantinyaharus menyerahkan siti Nurbaya untuk diperistri. Demi keselamatan orang tuanya,Siti Nurbaya mau menjadi istri Datuk Maringgih. Hal ini diberitahukan kepada samsul Bahri sehingga ia pun sangat marah kepada Datuk Maringgih.
Pada suatu liburan ,Samsul Bahri pulang dan menemui Siti Nurbaya. Pertemuan ini diketahui oleh Datuk Maringgih sehingga menimbulkan keributan yang menyebabkan Baginda Sulaiman yang sedang sakit,jatuh dan meninggal. Siti Nurbaya diusir lalu tinggal di rumah bibinya. Samsul bahri juga diusir oleh ayahnya karena dianggap tidak senonoh. Samsul Bahri lari ke Jakarta.
Siti nurbaya henak menyusul kekasihnya dengan naik kapal. Hal ini diketahui oleh Datuk Maringgih,maka ia pun menyuruh anak buahnya untuk membunuh Siyi Nurbaya. Usaha ini gagal. Datuk Maringgih mengirim fitnah ke pelabuhan mengatakan bahwa siti Nurbaya mencuri,sehingga Siti Nurbaya ditangkap dan dipulangkan untuk diadili. Siti Nurbaya dinyatakan tidak bersalah,ia bebas. Datuk Maringgih tidak puas. Ia menyuruh seseorang untuk menjual lemang beracun kepada Siti Nurbaya. Siti Nurbaya meninggal karena lemang beracun itu. Bibinya sangat sedih dan meninggal.
Di Jakarta Samsul Bahri frustasi dan mencoba bunuh diri namun tak berhasil. Sepuluh tahun kemudian ia masuk tentara Belanda untuk mencari kematian dan namanya ia ganti mejadi Letnan Mas.
Letnan Mas dikirim ke Padang untuk menumpas pemberontakan anti pajak yang dipimpin Datuk Maringgih. Letnan Mas berhasil membunuh Datuk Maringgih,namun Datuk Maringgih sempat menebas pedangnya ke kepala Letnan Mas. Letnan Mas dirawat di rumah sakit. Sebelum meninggal,kepada Sutan Mahmud ia sempat minta maaf dan minta dikuburkan di samping Siti Nurbaya. Atas kematian Letnan Mas,yang tidak lain adalah anaknya,Samsul Bahri,Sutan Mahmud sangat menderita sampai akhirnya meninggal. Kono di Bukit Padang terdapat kuburan mereka berderet,Baginda Sulaiman,Siti Nurbaya,Samsul Bahri,Sutan Mahmud.
Langganan:
Postingan (Atom)